Kamis, 25 April 2013

Pelaksanaan Ujian Nasional Tingkat SMA Tahun 2013 Penuh Masalah




         Kediri. Tidak seperti tahun sebelumnya, pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMA tahun 2013 penuh masalah, di antaranya adalah masalah pencetakan dan pendistribusian  naskah soal ujian. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh meminta maaf atas penundaan ujian nasional tingkat SMA/SMK di 11 provinsi. Ia mengatakan, penundaan itu disebabkan persoalan teknis di percetakan sehingga pengiriman naskah soal ujian pun terlambat.
          Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengumumkan penundaan jadwal ujian nasional (UN) 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia pada jenjang SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C di 11 provinsi. Provinsi yang mengalami pergeseran jadwal UN tersebut adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jumlah siswa di 11 provinsi tersebut sebanyak 1,1 juta di 3.601 SMA/MA dan 1.508 SMK.Sedangkan 22 provinsi yang lain sudah siap dan tetap dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu mulai Senin 15/04/2013.

          Terkait masalah percetakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh juga mengemukakan bahwa mencetak materi UN kali ini, Kemdikbud menunjuk 6 percetakan. Dari keenam percetakan itu, lima di antaranya sudah siap, sedangkan satu percetakan, yaitu PT Ghalia Printing Indonesia yang tugasnya menyebarkan soal ke Indonesia tengah sedang berusaha sekuat tenaga.
Selain keterlambatan pencetakan dan pengiriman, terjadi pula kekacauan pendistribusian naskah ujian nasional sehingga di suatu daerah ada kekurangan naskah ujian pada mata ujian tertentu dan kelebihan pada mata ujian yang lain seperti halnya yang terjadi di kota  Kediri jawa Timur.
            Naskah Ujian  Nasional tingkat SMA tahun2013 di Kota Kediri, Jawa Timur, diketahui terdapat kekuarangan soal Matematika sebanyak sembilan sampul, soal Geografi sebanyak satu sampul, serta soal Ekonomi satu sampul.  Selain adanya kekurangan, juga terdapat kelebihan soal pada mata ujian Bahasa Indonesia sebanyak delapan sampul serta soal Bahasa Inggris sebanyak 41 buah keping cakram.  Hal tersebut terungkap usai pemilahan yang dilakukan oleh petugas dari Dinas Pendidikan maupun sekolah penyelenggara ujian di Mapolres setempat.
            Pelaksanaan Ujian Nasional atau UN di Kota Kediri tahun 2013 ini akan diikuti oleh sebanyak 4.635 siswa dari tingkat SMA dan 4.971 siswa dari jenjang SMK. Jumlah tersebut berasal dari 20 lembaga SMA, 5 MA, serta 24 SMK serta peserta paket C. 
             Sebelumnya telah diberitakan bahwa naskah Ujian nasional di Mapolres Kediri Kota dengan pengamanan sangat ketat yaitu dijaga personil polisi dan gudang penyimpanan dokumen juga dikunci rangkap tiga dengan masing-masing pembawa kunci dari Dinas Pendidikan, Pemantau Independen, serta Pihak Kepolisian.
              Atas segala permasalahan yang terjadi ini, Ridwan, pengamat pendidikan di Surabaya mengatakan bahwa hendaknya kejadian ini dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta tidak lepas tangan atas kejadian ini. “ya hendaknya jadi bahan evaluasi serta jangan lepas tangan.  Memang yang melakukan wanprestasi adalah pihak percetakan, tetapi sebagai penanggung jawab pelaksanaan Ujian nasional kali ini ya tetap harus bertanggung jawab seperti yang dilakukan oleh Danjen Kopasus beberapa waktu lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar