Senin, 06 Mei 2013

Ingin Pacaran Tapi Takut Dosa

 

    Judul di atas kalau di pikir-pikir rasanya udah kelewatan kuno , ndak jaman, ndak gaul pokoknya untuk remaja jaman sekarang basi deh. Kalau kita jujur, apakah pernah kita berpikir demikian ketika kita asyik pacaran dengan sang kekasih, bahkan rasa malu pun sudah hilang apalagi dosa.Tapi tidak semua seperti itu loh.

Di dalam Agama Islam telah banyak menyinggung masalah ini, khususnya tentang pentingnya menjaga hawa nafsu. Norma-norma agama diabaikan begitu saja bahkan tidak sekikit pula yang terjerumus pergaulan bebas.
Budaya seperti ini rasanya sudah membudaya di kalangan pelajar saat ini, mereka pacaran menuruti hawa nafsu belaka. Jika kita mempunyai niat mencari calon pasangan (Ta'arruf) untuk dijadikan sebagai istri/suami itu lebih bagus, tetapi batas-batas ber ta'arruf juga perlu di perhatikan.

Misalkan pergi berduaan tanpa ditemani mahram atau keluarga, seharusnya dihindari. Karena kita tidak tahu apa yang bisa dan mungkin terjadi. Ketentuan ini harus tetap berlaku meskipun sudah dalam proses menuju pernikahan. Batasan-batasan syariat juga harus tetap dijaga. Didalam sebuah hadist shohih Rasulullah saw. menegaskan " Tidaklah diperkenankan bagi laki-laki dan perempuan untuk berkhalwat (berduaan), karena sesungguhnya ketiga dari mereka adalah syetan, kecuali adanya mahram."(HR Ahmad dan Bukhari Muslim).


Etika pergaulan dalam islam adalah sbb:

  • Saling menjaga pandangan di antara laki-laki dan wanita, tidak boleh melihat aurat , tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis melebihi apa yang dibutuhkan. (An-Nur:30-31)
  • Sang wanita wajib memakai pakaian yang sesuai dengan syari'at, yaitu pakaian yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki (An-Nur:31)
  • Hendaknya bagi wanita untuk selalu menggunakan adab yang islami ketika bermu'amalah dengan lelaki, seperti:
  1. Di waktu mengobrol hendaknya ia menjahui perkataan yang merayu dan menggoda (Al-Ahzab:32)
  2. Di waktu berjalan hendaknya wanita sesuai dengan apa yang tertulis di surat (An-Nur:31 & Al-Qisos:25)
  3. Tidak diperbolehkan adanya pertemuan lelaki dan perempuan tanpa disertai dengan muhrim.
Semua itu tergantung kepada niat kita masing-masing, apakah kita betul-betul ingin berpacaran hanya untuk bersenang-senang saja atau serius mencari calon pendamping hidup berdasarkan Sunnah Rasulullah? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar