Senin, 06 Mei 2013

Wujud Kasih Sayang Alloh Kepada Kita


manusia memiliki sifat yang serakah. Dikasih 1 mintanya 2 begitu seterunya, tapi memang seperti itu teorinya. Orang kaya sangat mudah bicara jika Tuhan memberikan Anugerah kepadanya, tapi untuk si miskin tidak serta merta berkata begitu. Maka hanya orang yang mempunyai keimanan saja yang bisa merasakan Anugrah dari Tuhan. 

Ar Rahman dan Ar Rahim sebagai wujud kasih Sayang Allah.

Ar Rahman bisa di terjemahkan "Maha Pengasih atau Pemurah" sedangkan Ar Rahim bisa di terjemahkan "Maha Penyayang". Hmmm...kalau Tuhan maha Pengasih dan Penyayang kenapa masih banyak orang-orang yang menderita hidupnya ..???
Wajar-wajar saja jika pertanyaan ini muncul di pikiran orang. Tapi jangan lupa jika Allah tidak hanya memberikan Anugerah dalam hal materi saja, tapi Allah juga memberikan Anugerah Akal dan Qalbu pada diri kita. Maksud nya dengan akan dan qalbu manusia diharuskan berfikir dan merasakan apa yang Allah berikan kepadanya. 



Coba bayangkan, banyak saudara kita yang ditakdirkan dengan kondisi cacat. Tapi mereka tidak menyalahkan Tuhan, bahkan mereka mempunyai semangat hidup yang tinggi. Segala sesuatu yang diciptakan Tuhan sudah sesuai dengan takaran / ukuran kita masing-masing, ndak lebih juga ndak kurang. Pada penciptaan alam semesta sampai penciptaan makhluknya (manusia) pun Tuhan sudah memberikan kepastian.  "Sesungguhnya kami menciptakan sesuatu berdasarkan ukuran" Q.S Al Qamar:54. "Sesungguhnya Allah menjadikan segala sesuatu menurut proporsinya" Q.S At Thalaq:65.



Janganlah bersedih meskipun kita dalam kondisi apapun, kita hanya sebagai ciptaan Nya. Seharusnya kita selalu bersyukur atas semua rahmat dan Limpahan Anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Tuhan telah menetapkan takdir kita di Lauhul Mahfudz, jangan sampai kira merasa hidup dalam suasana hati yang selalu terkekang oleh hawa nafsu.

Disinilah letak kasih sayang Tuhan kepada kita, untuk itu wajib pula kita sebagai manusia beriman juga memberikan kasih sayang kepada mereka yang mempunyai nasib kurang beruntung seperti kita. Sudah saatnya kita membuka mata dan hati untuk selalu berbagi kepada saudara kita, kecil bagi kita tapi sangat besar untuk mereka. Mudah-mudahan catatan kecil ini menjadikan motivasi dan renungan kehidupan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar