Senin, 06 Mei 2013

Melihat Infotainment, Halalkah?





Akhir-akhir ini terjadi pro-kontra tentang halal atau haramnya kita menonton acara infotainment di layar TV. Hal ini menjadi perdebatan setelah dalam acara Munas Alim Ulama PBNU mengagendakan pembahasan Halal-haramnya acara infotainment di TV.
Hasil Munas Alim Ulama NU memang belum selesai diputuskan, tetapi dalam draf materi munas, masalah ini sudah dijawab oleh PBNU. Mengenai masalah ini PBNU berpendapat tayangan seperti ini haram bila siarannya hanya mengumbar kejelekan seseorang. Tayangan infotainment boleh bila didasarkan tujuan yang dibenarkan dalam syariat Islam.

Kita bisa mengetahui apakah acara itu haram atau tidak dengan meneliti isi dari acara itu. Dalam masalah muamalah, segala sesuatunya dibolehkan kecuali ada larangan dalam Al Quran atau As Sunnah. Jadi kita bisa menentukan acara infotainmen itu halal atau tidak kita menontonnya dengan cara apakah ada dalam acara tersebut yang dilarang oleh agama? Apakah ada manfaat atau mudhorotnya dari acara tersebut?

Kalau kita coba lihat acara infotainment yang disiarkan di kebanyakan stasiun TV, kita banyak disuguhkan berita tentang kelemahan, kekurangan, atau kesalahan artis. Kita juga banyak disuguhkan gosip-gosip si artis yang belum tentu kebenarannya.
Para wartawan infotainment juga selalu berusaha mencari-cari gosip-gosip tentang si artis lalu menanyakan ke si artisnya lalu menyebarluaskannya ke pemirsa di rumah. Meskipun demikian, kita juga tidak menafikkan bahwa adakalanya infotainment memberitakan hal-hal yang positif tentang si artis.

Orang yang menonton acara infotainment selama 30 menit yang memberitakan hal-hal negatif tentang artis, sama saja dengan orang yang nonton sambil makan basho yang terbuat dari daging bangkai artis-artis yang diberitakan itu. Biasanya orang tidah puas dengan nonton satu infotainment di satu TV tetapi dilanjutkan dengan melihat acara infotainmen di TV yang lainnya. Bisa dibayangkan berapa mangkok basho bangkai artis yang dia makan.
Kalau orang sudah sering mendengar gosip, lama kelamaan hatinya akan beku dan merasa senang-senang saja mendengar gosip, tidak lagi ada rasa berdosa mendengarkannya.
Tahu atau tidak tentang gosip seorang artis, tidak akan membuat kita miskin miskin didunia atau kaya di akherat. Mungkin ada sebagian orang yang merasa rugi kehilangan satu berita gosip karena tidak punya bahan obrolan dengan teman atau akan jadi ’pendengar setia’ ketika teman-teman asik ngobrol. Yang jadi masalah, mana yang akan kita pilih asik ngobrol dengan para penggosip tapi mendapat murka Alloh, atau meninggalkan majelis gosip dan menuju ridho Alloh SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar